Gegara rayakan
kemenangan dengan berdoa sesuai dengan keyakinan agama masing-masing, tiga pesepakbola
Bali United ini akhirnya menjadi perbincangan yang hangat di dunia maya bulan
lalu. Tak hanya memujinya sebagai bentuk toleransi beragama, gambar ketiga pesepakbola yang tengah bersujud itu bahkan kini menjadi viral.
Sebagaimana
diketahui, sebuah gambar yang menangkap tiga pesepakbola ini bersyukur atas kemenangan
mereka melawan tim Borneo FC pada 14 Mei 2017 itu tiba-tiba viral. Di dalam gambar
tampak bek Bali United Ngurah Nanak yang berdiri berdoa sebagaimana orang Hindu
berdoa, lalu disusul Yabes Roni yang berlutut sembari melipat tangan berdoa ala Kristen dan diikuti oleh Miftahul Hamdi yang sujud sembah sebagaimana Muslim berdoa.
Gambar ketiganya
ini awalnya disebarkan melalui laman Instagram dan Facebook. Gambar itu bahkan dibubuhi
dengan keterangan bertuliskan, “Karena berbeda keyakinan tidak akan menghalangi kamu mencapai tujuan yang sama.”
Banyak orang
yang meyakini bahwa ketiga pesepakbola itu sengaja melakukan hal tersebut untuk
menunjukkan kepada semua orang bahwa mereka yang berbeda agama tidak hanya bisa
bekerja sama, tetapi mereka juga bisa menjadi teman. “Walaupun kita semua berasal
dari agama dan etnis yang berbeda, kita semua satu. Kita harus melindungi harmonisasi bangsa dan tetap bersatu,” kata Yabes Roni.
Miftahuddin
Halim, seorang fotografer yang berhasil mengabadikan keindahan itu menyampaikan
rasa senangnya atas hasil karya yang bisa dibagikan kepada orang-orang. Dia menilai kalau sepakbola bisa menjadi alat pemersatu bangsa.
Sejauh ini,
tindakan ketiga pesepakbola itu belum mendapat respon dari FIFA. Meskipun belakangan
ini FIFA telah mengeluarkan peraturan baru menyangkut sikap para pemain di lapangan.
“Pemain tidak
boleh menunjukkan seragam dengan slogan, pernyataan, gambar politis, simbol
keagamaan, slogan pribadi, gambar atau iklan tertentu,” demikian peraturan tertulis
dalam buku peraturan FIFA.
Sementara pemerintah
Indonesia sendiri belum memberikan komentar terkait tindakan ketiga pesepakbola
tersebut. Dan semoga semua pihak bisa memandang tindakan mereka dari sudut
pandang yang positif. Karena memang di tengah krisis toleransi yang kita alami,
kita butuh diingatkan kembali bahwa perbedaan itu adalah sebuah keindahan yang dianugerahkan
Tuhan.